Selamat datang di Rumah Baru MGMP IPA Rayon Ampibabo

Kamis, 09 Juni 2011

Contoh Proposal Penelitian

PROPOSAL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA KONSEP TEKANAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ”NUMBERED HEADS TOGETHER” DENGAN MEDIA LEMBAR DISKUSI BERGAMBAR PADA KELAS 8E SMP NEGERI 1 BATANGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPA adalah salah satu ilmu dasar yang dipelajari dalam pendidikan berorientasi IPTEK. Sesuai dengan jenjang pendidikan formal yang ada, pembelajaran IPA mempunyai tujuan-tujuan mendasar dalam menanamkan dan mengembangkan konsep-konsep dasar IPA.
Pembelajaran IPA perlu menerapkan model pembelajaran PAIKEM yang memungkinkan mengembangkan pemahaman dan keterampilan dengan penekanan belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu guna menghasilkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Yang terjadi pada pembelajaran IPA konsep tekanan di kelas 8E dengan demontrasi ketika dilakukan observasi sebagai bentuk penilaian proses, belum terwujud model pembelajaran PAIKEM. Selama pembelajaran berlangsung, hanya sebagian kecil siswa yang melakukan interaksi (komunikasi) dengan teman maupun dengan guru. Ketika guru memberikan pertanyaan atau soal, tidak ada siswa dengan inisiatif sendiri maju ke depan kelas untuk menjawab. Siswa baru maju setelah ditunjuk oleh guru dan ketika maju siswa tampak kurang percaya diri.
Setelah dilakukan tes akhir (post tes), hanya sebagian kecil siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kompetensi dasar terkait.
Dari penilaian proses maupun tes akhir menunjukkan kegagalan pembelajaran konsep tekanan pada kelas 8E baik pada proses maupun hasil belajar.
B. Identifikasi Masalah

Langkah Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Untuk menyusun / membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seorang guru harus memperhatikan langkah-langkah berikut :
JUDUL :
Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok penelitian formal. Judul ditulis di halaman judul yang dilengkapi dengan identitas peneliti (nama dan NIP guru), lembaga/satuan pendidikan tempat guru bekerja, dan bulan serta tahun penulisan PTK.
KATA PENGANTAR
HALAMAN PERSETUJUAN (bila diperlukan, lazimnya diketahui dan ditandatangani oleh pimpinan/kepala sekolah setempat)
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK : (Berisi judul, nama peneliti, uraian singkat PTK. Ditulis satu spasi dengan jumlah kata kurang lebih 250 kata. Disertai kata kunci)

Senin, 23 Mei 2011

Sekolah Sehat dan Sekolah Sakit

Sekolah Sehat dan Sekolah Sakit

14 Cara Menumbuhkan Semangat Kerjasama di Sekolah

14 Cara Menumbuhkan Semangat Kerjasama di Sekolah

Memperbaiki Mutu Pendidikan melalui Team Work

Memperbaiki Mutu Pendidikan melalui Team Work

Tujuh Sikap untuk Mencairkan Konflik di Sekolah

Tujuh Sikap untuk Mencairkan Konflik di Sekolah

Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

70% Kepala Sekolah Tidak Kompeten

70% Kepala Sekolah Tidak Kompeten

Kepala Sekolah dan Optimalisasi Kompetensi Guru

 Kepala Sekolah dan Optimalisasi Kompetensi Guru

Rabu, 27 April 2011

KLASIFIKASI HEWAN



Pengelompokkan hewan :
Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang (tulang leher, tulang punggung, tulang pinggang dan tulang kelangkang), hewan digolongkan menjadi :
1.      Avertebrata
2.      Vertebrata

AVERTEBRATA

 terdiri dari :
  1. hewan bersel satu (Protozoa)
  2. hean berpori (Porifera)
  3. hewan berongga usus (Coelenterata)
  4. cacing (Vermes)
  5. hewan lunak (Mollusca)
  6. hewan berkulit duri (Echinodermata)
  7. hewan berkaki buku-buku (Arthropoda)

PROTOZOA

ó  merupakan hewan bersel satu
ó  berukuran sangat kecil (harus dilihat dengan mikroskop)
ó  ada yang bersifat merugikan
ó  makanannya berupa tumbuhan dan organisme bersel satu lainnya
ó  berkembang biak dengan cara membelah diri
ó  contoh : 
1.      Amoeba, Entomoeba
2.      Euglena viridis
3.      Volvox globator
4.      Trypanosoma sp
5.      Paramecium sp
6.      Balantidium coli sp.s
7.      Plasmodium malariae

PORIFERA
ó  tubuh hewan ini berlubang-lubang halus (berpori-pori)
ó  hidup di laut dangkal berair jernih
ó  tumbuhnya menempel sehingga tidak dapat bergerak bebas
ó  mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur, kersik atau zat tanduk (seperti karet busa yang disebut sporingin)
ó  contoh
1.      Euspongia sp
2.      Sycon sp,
3.      spon merah
4.      spon karang

COELENTERATA

ó  hidup di air laut
ó  bentuk tubuh seperti tabung dan berongga usus
ó  rongga usus berfungsi sebagai alat pencernaan
ó  mulut terletak di bagian tengah
ó  mulut dikelilingi alat peraba (tentakel)
ó  contoh
1.      Hydra
2.      ubur-ubur (Aurelia sp)
3.      anemon laut (mawar laut)
4.      akar bahar (Euplexaura antipates)
5.      karang batu
  
VERMES
ó  bertubuh lunak
ó  tidak mempunyai kaki dan rangka
ó  bentuk tubuh ada yang gilik, pipih, beruas-ruas
ó  hidup di tanah, air tawar, laut
ó  ada yang bersifat parasit bagi manusia dan hewan
ó  dibedakan menjadi 3 kelompok :
1.      Cacing pipih (Platyhelminthes)
{  cacing pita (Tania sp)
{  Planaria
{  cacing hati (Clonorchis sinensis)

2.      Cacing gilik (Nemathelminthes)
{  cacing perut (Azcaris sp)
{  cacing tambang (Ancylostoma sp)
{  cacing kremi (Oxyuris sp)

3.      Cacing yang tubuhnya beruas-ruas (Annelida)
{  cacing tanah (Pheretima)
{  lintah (Hirudo medicinalis)
{  pacet (Haemadipsa sp)
{  cacing wawo (Lysidice sp)
 

ECHINODERMATA

ó  seluruh tubuhnya tertutup duri
ó  mempunyai rangka di luar tubuh (eksoskeleton)
ó  tidak berkepala
ó  hidup di laut
ó  bergerak dengan aki ambulakral (kaki berbentuk tabung dengan alat hisap di ujungnya)

ó  contoh :
1.      bintang laut (Asterias vulgaris)
2.      bulu babi (Diadema sp)
3.      landak laut (Strongylocentrotus sp)
4.      bintang ulat (Ophiura sp)
5.      lili laut (Antedon sp)
6.      teripang (Tyone briereus)

  MOLLUSCA

ó  bertubuh lunak
ó  umumnya dilindungi cangkang keras yang terbuat dari zat kapur
ó  mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir
ó  contoh :
1.      bekicot (Helix pomata)
2.      gurita (Octopus vulgaris)
3.      sotong (Loligo sp)
4.      cumi-cumi (Sepia sp)
5.      kerang (Lima scabra)

 ARTHROPODA
ó  memiliki kaki beruas-ruas
ó  tubuh dilapisi kulit luar yang tersusun dari zat kitin yang keras
ó  zat kitin membentuk rangka luar
ó  merupakan kelompok hewan yang memiliki anggota terbesar
ó  dibedakan atas 4 kelompok :
1.      serangga (Insecta)
{  kupu-kupu
{  belalang
{  lipas
{  jangkrik
{  kumbang

2.      udang-udangan (Crustaceae)
{  udang
{  kepiting
{  kutu air

3.      laba-laba (Arachnida)
{  kalajengking
{  laba-laba
{  kutu domba

4.      lipan (Myriapoda)
{  luing
{  lipan tanah
{  lipan coklat

VERTEBRATA

 terdiri dari
1.      Ikan (Pisces)
2.      Hewan yang hidup di dua alam (Amfibi)
3.      Hewan melata (Reptilia)
4.      Burung (Aves)
5.      Hewan menyusui (Mamalia)

Berdasarkan kemampuan mengatur suhu tubuh dibedakan menjadi :
1.      hewan berdarah dingin
2.      hewan berdarah panas
 Hewan Berdarah Dingin
ó  memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya (eksotermik)
ó  suhu tubuh berubah-ubah (poikilotermik)
ó  untuk mengatur suhu tubuhnya sangat bergantung pada kemampuan adaptasi terhadap suhu lingkungannya à  kadal berjemur pada pagi hari dan berteduh pada siang hari :  jika perairan menjadi lebih dingin ikan berpindah ke perairan yang lebih hangat.
ó  contoh :  ikan, amfibi, reptilia
 Hewan Berdarah Panas
ó  mampu mengatur suhu tubuhnya (endotermik)
ó  suhu tubuh tetap (homoiotermik)
ó  umumnya suhu tubuh diatas suhu lingkungannya
ó  suhu tubuhnya penting untuk menjaga berlangsungnya porses dalam tubuh yang menghasilkan energi
ó  gerakan lebih aktif
ó  dapat melakukan kegiatan tanpa dipengaruhi suhu lingkungannya
ó  contoh :  aves, mamalia
 

PISCES

berdasarkan bahan penyusun rangkanya dibagi menajdi 2 golongan :
1.      ikan berangka tulang rawan (Chondrichthyes), contoh :  ikan hiu, ikan pari, ikan cucut
2.      ikan berangka tulang sejati (Osteichthyes), contoh :  ikan kakap, ikan mas, ikan tongkol, ikan bandeng
 Ciri-ciri
 1.      Tubuh ikan
ó  alat pernafasan à  insang
ó  alat bergerak à  sirip (terdiri atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, sirip ekor)
ó  mempunyai gurat sisi untuk mengetahui tekanan air
ó  mempunyai gelembung renang sehingga dapat mudah naik turun di dalam air

2.      Penutup tubuh
ó  tubuh ditutupi kulit yang bersisik
ó  sisik tersusun seperti genting rumah
ó  sisik berlendir agar ikan mudah bergerak cepat dalam air

3.      Perkembangbiakan
ó  ikan berkembang biak dengan bertelur
ó  pada ikan bertulang rawan pembuahan terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal)  à  telur dierami di luar tubuh induknya (ovipar) atau telur menetas setelah dikeluarkan tubuh induknya (ovovivipar)
ó  pada ikan bertulang sejati pembuahan di luar tubuh (fertilisasi eksternal)  à  telur dierami di luar tubuh induknya (ovipar)

 AMFIBI
 dibagi ke dalam 3 ordo yaitu :
1.      Amfibi berekor (Urodela),  contoh :  salamander
2.      Akatak dan kotok (Anura),  contoh :  katak hijau (Rana pipiens), kodok bangkong (Bufoterrestris)
3.      Amfibi tidak berkaki (Apoda), tubuhnya menyerupai cacing tanah.

Contoh amfibi adalah katak à  berudu hidup di air bernafas dengan insang
                                                    dewasa hidup di darat bernafas dengan paru-paru
 Ciri-ciri
 1.      Penutup tubuh
ó  terbungkus oleh kulit tipis dan selalu lembab
ó  kulit lembab karena adanya kelenjar yang menghasilkan lendir di seluruh permukaan tubuh
ó  katak dewasa bernafas dengan paru-paru dan kulit
ó  kulit bagian perut tipis dan lembab sehingga terjadi pertukaran gas

2.      Anggota tubuh
ó  terdiri ari dua pasang tungkai
ó  tungkai belakang lebih panjang dari kaki depan (gunanya untuk melompat)
ó  tungkai belakang memiliki selaput renang

3.      Perkembangbiakan
ó  pembuahan terjadi di luar tubuh (fertilisasi eksternal)
ó  telur dierami di luar tubuh induk (ovipar)
ó  pada katak telur menetas menjadi berudu/kecebong yang bernafas dengan insang
ó  berudu mengalami beberapa kali perubahan kemudian menjadi dewasa (metamorfosis)

REPTILIA
terdiri dari 4 ordo
  1. Squamata
ó  kadal (Lacertilia) à  mempunyai 4 tungkai yang berfungsi untuk menyokong tubuh agar dapat tegak di atas tanah.  Contoh :
{  kadal (Lacerta sp)
{  bunglon (Draco sp)
{  komodo (Varanus komodoensis)
ó  ular (Ophidia)  à  tidak memiliki tungkai dan tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih untuk bergerak maju di tanah.  Contoh :
{  piton (Phyton reticulatus)
{  ular laut (Natriz sp)
{  ular pohon (Boigia sp)
{  kobra (Naja tripudians)

  1. Chelonia (bangsa kura-kura)
ó  memiliki rahang yang tidak bergigi tetapi berzat tanduk
ó  umumnya herbivor
ó  tubuh dilindungi karapaks dan plastron
ó  karapaks dan plastron merupakan tulang berbentuk lempeng untuk melindungi tubuh kura-kura
ó  contoh :  kura-kura air tawar (Chelydra serpentia) dan penyu (Chelonia mydas)

  1. Crocodilia (bangsa buaya)
ó  berkulit tebal
ó  rahang kuat dilengkapi dengan gigi yang kuat untuk menerkam mangsa
ó  otot ekor berkembang sangat baik berfungsi untuk mendorong tubuh waktu di dalam air
ó  contoh :  buaya (Crocodilus sp), aligator (Aligator sp)

  1. Rhynchocephalia
ó  merupakan ordo paling primitif
ó  tinggal satu jenis yang belum punah yaitu tuatara (Sphenodon punctatus) yang hidup di Salandia Baru